Rabu, 31 Maret 2010

SUNGAI SONG

Sungai Brantas merupakan sungai yang cukup besar dan panjang di Jawa Timur. Sungai ini membentang dan melewati berbagai kabupaten di Jawa Timur, dan salah satunya kota Tulungagung. Tulungagung adalah kabupaten yang terletak di selatan dan berhadapan langsung dengan Samudra Hindia atau yang biasa orang Jawa sebut pantai selatan. Di tulungagung sendiri terdapat beberapa sungai yang bermuara di pantai selatan. Salah satunya adalah sungai Song. Sungai Song adalah anak cabang dari sungai Brantas yang melewati Tulungagung. Sungai Song sendiri bermuara di pantai selatan yang jaraknya dengan kota adalah sekitar 40 km. Dulunya sungai song sangat bersih dan airnya jernih. Oleh karena itu banyak digunakan oleh anank-anak untuk bermain-main. Karena airnya tidak terlalu dalam dan arusnya tidak deras sehingga sungai ini di gemari anak-anak sebab mereka tidak takut akan bahayanya yang akan di timbulkan.
Sekitar tahun 1997 sungai ini berubah total. Dulu warna airnya yang jernih dan tidak terlalu dalam kini menjadi keruh dan debit airnya meningkat. Banyak orang tua yang melarang anaknya untuk bermain di sungai song. Para orang tua takut jika anaknya bermain di sungai dapat tenggelam di telan oleh arus sungai yang cukup deras. Setelah di adakan proyek untuk pelebaran dan pendalam sungai, membuat sungai Song menjadi sangat berbahaya bagi warga sekitar yang tinggal di sepanjang sungai. Dari tahun ke tahun sungai Song tidak bertambah baik dan bersih, malah bertambah kotor dan di penuhi oleh banyak sampah. Sampah di sepanjang bibir sungai song ini adalah sampah yang di buang oleh masyarakat sekitar sungai. Kegiatan membuang sampah di bibir sungai adalah hal yang wajar bagi masyarakat kita. Tidak hanya di sungai saja, di got-got, jalan, tempat-tempat umum merupakan tempat yang cocok untuk membuang sampah bagi kebanyakan masyarakat kita. Mereka mungkin tak sadar apa yang akan di timbulkan dari semua itu. Selain sampah hal yang paling utama yang merubah wajah Sungai Song adalah limbah pabrik. Entah dari mana limbah itu berasal, yang pasti pencemaran yang terjadi di sungai song adalah hasil dari limbah pabrik. Hal ini dapat di diteksi dengan banyaknya cacing sutra yang ada di sungai song. Cacing sutra atau yang dalam bahasa latin di sebut Tubifex sp, adalah indikator untuk perairan yang tercemar oleh limbah anorganik.
Sungai song yang tercemar ini di satu sisi sangat merugikan masyarakat, namun di sisi lain hal ini sangat membantu nayarakat. Dengan tercemarnya Sungai Song yang telah menghasilkan banyak cacing sutra adalah berkah tersendiri bagi masyarakat. Cacing sutra yang merupakan makanan ikan hias sangat di cari oleh para pecinta ikan. Hal inilah yang membuat masyarakat memiliki ide untuk meng eksploitasi cacing sutra yang terdapat di sungai song. Terlepas dari itu semua pencemaran ini banyak merugikan bagi manusia, lingkungan, maupun biota yang terdapat di dalamnya. Ikan-ikan yang dulunya banyak di temukan di sungai song ini sekarang nampaknya tak terlihat lagi. Banyak ikan-ikn tertentu yang kini sudah mulai jarang ditemukan atau bahkn sudah punah dikarenakan tercemarnya air tempat mereka hidup. Seperti ikan wader, udang, betek, sepat, atau yang lain kini sudah mulai jarang di temukan di sungai song ini.
Dari berbagai fenomena itu kayaknya pemerintah tidak begitu tergugah untuk mengembalikan fungsi sungai Song sebagaimana mestinya. Pemerintah tak banyak berbuat untuk kebaikan sungai song dan kehidupan masyarakat sepanjang sungai itu. Namun tak pantas kalau hanya menyalahkan pemerintajh saja. Peran serta masyarakat;lah yang sangat penting untuk perubahan sungai Song menjadi lebih baik. Dengan mengubah pola hidup dan pola fikir masyarakat adalah jalan terbaik. Pandangan Masyarakat yang menganggap bahwa sungai adalah tempat samapah harus di ubah. Seharusnya kesinambungan kerjasama antara birokrasi dengan masyarakat sekitar harus di tumbuhkan. Hal ini selain untuk menyelamatkan kehidupan biota yang terdapat disungai Song juga untuk kehidupan manusia yang lebih baik, dan sehat. Kerjasama ini mungkin dengan memberikan himbauan kepada masyarakat di sepanjang sungai Song untuk tidak membuang sampah di bantaran sungai. Pemerintah juga harus memberikan penyuluhan bagi masyarakat tentang bahaya yang akan ditimbulkan dari kebiasaan masyarakat itu. Tak pantas kalau hanya menghimbau masyarakat saja, alangkah baiknya para pemilik pabrik yang membuang limbah di sungai Song juga harus di berikn teguran. Mungkin jika para pemilik pabrik tak mengindahkan himbauan dari pemerintah, alangkah baiknya di berikan sanksi yang tegas agar mereka kapok.
(Robin) Menjadikan Tulungagung lebih baik